Selasa, 27 Oktober 2009

J-Rocks - Madu dan Racun



Buat para j-rockstar di manapun kalian berada
ada bocoran single terbaru dari band j-rocks.
mereka akan meng aransemen ulang lagu yang berjudul "madu dan racun".
lagu ini pertama kali dipopulerkan oleh "Arie Wibowo" pada tahun 1985. .

nah buat u yg mau lihat videonya di:

http://www.youtube.com/watch?v=DrjsjFRGQe0

nah gimana kerenkan???
buat yg mau download lewat sini:

http://www.filestube.com/83564c5ed31b6a8303ea/go.html

Senin, 28 September 2009

Profil Band J-Rocks



J-Rocks Star berdiri tahun 2003 dengan penggawa :
Iman Taufik Rachman (vokal dan gitar)
Sony Ismail Robbayani (gitar)
Swara Wimayoga (bass)
dan Anton Rudi Kelces (drum)

J-Rocks adalah band yang berdiri pada tahun 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum). Aliran band mereka adalah Japanese pop/rock. Album perdana mereka, Topeng Sahabat dirilis pada tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Into the Silent" dan "Serba Salah". Saat ini mereka dinaungi oleh label Aquarius Musikindo. Pencinta J-Rocks biasa disebut J-Rockstars
Banyak fans fanatik band Jepang L'Arc~en~Ciel di Indonesia yang menuding bahwa dalam membuat lagunya, J-rocks meniru lagu-lagu L'Arc~en~Ciel. Sangat wajar bila beberapa lagu J-rocks mirip dengan lagu-lagu Laruku karena J-rocks memang terinspirasi oleh band yang satu ini. Dan juga J-Rocks terinspirasi oleh Muse
Pada album keduanya, Spirit, J-Rocks memasukkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock 'n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic, dan masih banyak lagi. Di album kedua ini, J-Rocks juga menampilkan Prisa.

J-Rocks
Nama J-rocks sempat menjadi kontroversi di kalangan pecinta musik jepang di indonesia. Nama ini seakan mewakili genre Japanese Rock. Inspirasi nama J-ROCKSTARS adalah dari sebuah stiker bertuliskan ROCKSTAR, dengan harapan suatu saat akan menjadi Rockstar. Dan ditambahkan huruf J di depannya untuk mewakili band itu sendiri dengan alasan J bisa berarti Jepang karena awalnya mereka memainkan J-Music, Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, Jujur dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang bener-bener mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul (jiwa). Dan akhirnya karena permasalahan pengucapan akhirnya nama J-ROCKSTARS disingkat menjadi J-ROCKS. Nama J-ROCKSTARS sendiri akhirnya menjadi nama fans J-ROCKS
Awal 2004 JRS (singkatan dari J-ROCKSTARS) mengikuti festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV dan Aquarius Musikindo. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Dan akhirnya pertengahan 2005 mereka berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius
Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua. Pada lagu berjudul 'Kau curi lagi' mereka memperkenalkan gitaris wanita, Prisa. Dan pada lagu 'Juwita Hati' mereka membuat video klip di Jepang. Pada video klip ini berakting sebagai fans J-Rocks yang mengejar idolanya sampai ke negeri Sakura. Konsep yang menarik membuat video klip ini populer di Indonesia

Rabu, 23 September 2009

J-Rocks in Three Years



9 November 2003, untuk pertama kalinya Jakarta Rockstars atau lebih dikenal dengan sebutan J-RockS atau JRS, memainkan musik mereka di depan orang lain selain mereka berempat. Tak lama berselang, di awal 2004 mereka mencoba ikut berkompetisi dengan band – band indie Bandung di event Nescafe Get Started [karena event ini tidak diadakan di Jakarta, maka terpaksa mereka ke Bandung]. Setelah berhasil menjuarai festival ini, mereka digaet oleh pihak Aquarius untuk rekaman, dan Juli 2005 lahirlah album perdana mereka “Topeng Sahabat” walau mungkin kurang booming di pasaran, dan belum berhasil mendapatkan penghargaan, tapi sebenarnya album ini patut diacungi jempol, karena keberanian Iman Cs mendobrak pasar musik Indonesia dengan aliran musik yang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih dianggap baru dan biasanya peminat – peminatnya muncul dari kalangan komunitas – komunitas kecil penyuka budaya Jepang, ya..musik yang mereka bawakan adalah Japanese rock.

Beranggotakan 4 cowok – cowok skillful, Iman Taufiq Rahman [vokalis+gitaris kelahiran Jakarta, 19 Juli 1982], Sony Ismail Robbayani [gitaris kelahiran Jakarta, 24 September 1983], Swara Wima Yoga [basis kelahiran Jakarta, 29 November 1981], dan Anton Rudi Kelces [drummer kelahiran Jakarta, 17 Agustus 1982]. J-RockS tidak hanya digemari karena kepiawaian personelnya dalam memainkan alat musik, mencipta lagu, dan menyelipkan aransemen – aransemen unik hasil keisengan mereka di setiap live performance mereka, tapi juga karena modal tampang mereka yang bisa dibilang sangat lumayan.

Satu dari keunikan band ini yang sebenarnya sangat nyata tapi muingkin kurang diketahui oleh publik awam adalah kenyataan bahwa band ini selain mempunyai jajaran fans setia, juga mempunyai jajaran penghujat setia alias anti JRS. Para anti JRS membenci JRS dengan satu alasan utama, yaitu musik mereka terlalu dekat dengan L’Arc~en~Ciel atau Laruku, band rock besar di Jepang yang telah berumur 12 tahun lebih tua. Bahkan lebih parah dari itu, mereka dicap sebagai plagiator Laruku, baik dari segi musik hingga style mereka. Dan sering para anti JRS mengidentikkan personel JRS dengan personel Laruku pada posisi yang sama, seperti Sony dengan Ken [gitaris Laruku], Wima dengan Tetsu [basis], Anton dengan Yuki [drummer], dan yang tampaknya paling sering dicecar oleh tudingan adalah Iman yang dianggap sangat "Hyde wannabe", dari segi style, gaya bermusik, bahkan suara falsetto Iman selalu dikait – kaitkan dengan vokalis Laruku yang walaupun telah berumur tapi masih terlihat sangat imut itu. Semua tudingan kemiripan itu ditanggapi Iman selaku vokalis juga frontman JRS dengan adem ayem, dan menurutnya kesamaan – kesamaan seperti itu adalah sesuatu yang wajar di dunia musik, secara nada hanya ada 7, dan JRS sendiri [terutama Iman] adalah fans dari Laruku.

Beruntung perdebatan antara para fans dan anti ini hanya terjadi di forum – forum, Friendster, imel dan milis – milis dunia maya. Kalaupun terbawa ke dunia nyata, itu hanya sebatas pertengkaran mulut yang tidak sampai terbawa ke perkelahian massal. Kalau saja hal itu sampai terjadi, pastinya akan sangat lucu, karena para artis yang diributkan toh tenang – tenang saja dan tidak pernah ada kejadian saling menuding ataupun sampai tuntut – menuntut, terutama dari pihak Laruku.

Lepas dari semua fenomena unik itu, J-RockS sebenarnya dapat menjadi aset dan duta bagi para Japanese freaks untuk memasyarakatkan musik – musik beraroma Jepang, terutama dari aliran Japanese rock, serta style Japanese dalam hal fashion. Karena tidak bisa dipungkiri, setiap orang yang tertarik dengan JRS, pasti ujung – ujungnya akan mulai melirik ke musik – musik berbau Jepang lainnya, dan lalu mulai melirik style jejepangan.

Dan kini menginjak di tahun ke-tiga-nya, JRS makin mantap mengusung genre Japanese rock yang dipadu dengan nuansa jazz, blues, punk, grunge, sesuai dengan musik favorit para personelnya. Di bawah label Aquarius Musikindo, dan bersama dengan band Garasi dalam satu manajemen yang sama, JRS makin mendapat tempat di hati para anak muda pecinta musik rock. Menyambut tahun ketiga nya ini, JRS sudah berancang – ancang untuk segera merilis album keduanya, yang konon kabarnya akan lebih sarat nuansa jazz, dan penggarapan lagunya tak lagi melulu oleh Iman, tapi merata oleh seluruh personelnya.

Bagaimana nasib album kedua J-RockS nantinya, akankah masih sarat dengan nuansa kemiripan dengan Laruku, atau justru malah mampu meluluhkan hati para anti JRS? Apapun hasilnya kita tunggu saja. Namun, bagaimanapun J-RockS, dimata para J-Rockstars, mereka tetaplah idola yang akan selalu dipuja bukan hanya karena skill para personel, tapi juga karena kerendahan hati para personelnya. Dan seperti apapun komentar miring para anti JRS, JRS akan tetap bermusik secara jujur, seperti komentar Anton sang drummer pada suatu acara meet and greet, “Dan J itu bisa berarti jujur..karena kami main musiknya jujur...

Berkat Batik, J-Rocks Menuju Abbey Road Studio



Bagi musisi atau anak band, kostum adalah salah satu faktor pendukung penampilan mereka di panggung. Oleh sebab itu, pada umumnya musisi akan tampil dengan kostum yang bisa dibilang glamor dan mewah. Namun hal ini tidak berlaku pada J-Rocks yang Minggu (10/08) tampil dalam Soundrenaline 2008 di Prambanan Yogyakarta.

Meski masih lekat dengan penampilan ala Jepang khas J-Rocks, namun ada yang berbeda dengan mereka. Mereka mengenakan kain batik pada baju mereka. Pakaian yang mungkin oleh sebagian anak muda dibilang kuno ini mereka kenakan dengan nyaman meski sewaktu berjingkrak-jingkrak di panggung

"Manggung pake batik nyaman-nyaman aja, tapi ukurannya mesti agak longgar untuk memudahkan kita agar tetap bebas bergerak dipangung, khususnya bagi saya yang gendut," kata penggebuk drum J-Rocks, Anton usai manggung di Soundrenaline di Prambanan Yogyakarta (10/08)

Sementara itu menurut Iman, sang vokalis, Melalui moment Soundrenaline ini bangsa Indonesia harus menyelamatkan musik dan kebudayaan kita agar tidak lagi diakui oleh negara lain, "Dengan ini, kita harus Save Our Music and Culture. Batik adalah salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan dan diselamatkan agar tidak diakui oleh negara lain," kata Iman

Berkat pesan tersebut, J-Rocks mendapat gelar sebagai The Best Band Who Can Free Their Voice di ajang Soundrenaline 2008. Selanjutnya, Iman dkk yang berhasil menyingkirkan empat band nominator lain yakni Nidji, Padi, Gigi dan Saint Loco akan mendapatkan kesempatan rekaman di studio legendaris, Abbey Road, London, Inggris.

J-Rocks Rekaman di Abbey Road



Setelah berhasil memberikan penampilan menarik selama pegelaran A Mild Live Soundrenaline di Malang dan Yogyakarta, J-Rocks akhirnya terpilih sebagai The Best Band Who Can Free Their Voice, dan mereka berhak untuk berangkat dan rekaman di Studio Abbey Road, London, Inggris. Keberhasilan ini diraih band yang beranggotakan Iman Taufik Rahman (vokal,gitar), Sony Ismail Robbayani (gitar), Swara Wimayoga (bas) dan Anton Rudi Keltjes (drum) melalui sebuah inovasi dengan membawa pasukan pengibar bendera serta pembagian jimbe yang ditempeli stiker J-Rocks

Di London nantinya band yang selalu tampil dengan gaya harajuku ini akan mendapatkan kesempatan selama lima hari untuk rekaman. Menurut perkiraan sang dramer Anton, lagu yang akan direkam disana kemungkinan akan dijadikan sebuah mini album, ataupun mungkin mereka hanya akan melepas single. selama proses rekaman mereka akan ditemani oleh Christ Butler, seorang sound engineer yang telah bekerjasama dengan band - band sekelas Oasis, Supergrass dan Divine Comedy. Rencananya selama berada di London J-Rocks juga akan membuat sebuah video klip.

'Spoke Person Staying Alive,' Kebanggaan J-Rocks


Penyakit HIV/AIDS masih terus menjadi momok mengerikan bagi masyarakat luas, namun penyebarannya terus saja meningkat pesat. Karena itu diadakanlah program MTV Staying Alive yang bertujuan untuk mengampanyekan slogan Say No to Free Sex and Drugs serta memberi semangat hidup pada orang yang terlanjur terinfeksi HIV.
Band tanah air yang berkiblat pada musik negeri sakura, J-Rocks, menjadi salah satu spoke person program tersebut. Dan J-Rocks mengungkapkan bahwa hal itu adalah suatu penghormatan dan penghargaan buat bandnya.
"Di sini kita sebagai MTV spoke person Staying Alive supaya orang-orang yang kena AIDS lebih semangat lagi. Jangan nyerah, ternyata lagu kita (Meraih Mimpi -red) mengandung pesan positif, didenger dan diterima orang-orang," ungkap Iman, vokalis J-Rocks, dalam preskon MTV Staying Alive 2008, Play The Music...Sound The Massage di Hard Rock Cafe, EX-Plaza, Jakarta Pusat, Selasa (09/12) kemarin.
Keinginan untuk memberikan semangat itu bisa jadi didorong oleh pengalaman yang pernah mereka alami. Seperti pengalaman Anton, penggebuk drum J-Rocks, misalnya.

"Mungkin pengalaman temen aja. Jadi ia nge-drug akhirnya meninggal. Itu yang jadi pelajaran buat kita," katanya sambil mengungkapkan bahwa sesama anggota band mereka selalu saling mengingatkan akan bahaya AIDS agar selalu melindungi diri.
Disinggung mengenai image anak band di masyarakat yang dianggap berpotensi besar mengidap AIDS, Iwan mengaku tidak seberapa menyetujuinya
"Bukan hanya anak band kali. Umumnya lebih ke anak muda, tapi karena anak band lebih terekspos," katanya
J-Rocks sendiri bisa ditunjuk sebagai spoke person oleh MTV karena polling dari masyarakat memilih lagu mereka sebagai theme song program Staying Alive tersebut. Dan itu suatu kebanggaan tersendiri karena saingan mereka sendiri cukup banyak.

"Ini suatu kehormatan dan satu penghargaan bagi kami karena MTV bisa mengapresiasi musik kami. Jadi kita merasa jadi band baru tapi bisa disandingin Super Glad sama Nidji," pungkas Iman.

Jumat, 11 September 2009

Iman Taufik Rachman



Nama Lengkap : Iman Taufik Rachman
Tanggal Lahir : Jakarta / 19 Juli 1982
Zodiak : Cancer
Gaya Permainan : Rock, Blues
Pengalaman Band : Funky Kopral
Band Saat Ini : J-Rock's
Pengaruh musikal : L'Arc~en~Ciel, Malice Mizer, Yngwie Malmsteen, Judy & Mary, Evergreen musik, Muse, RHCP, Nirvana, dll
Posisi Dalam Band : Vocalis, Gitaris, Pianis, Song Writter
Gitar : Fender Strat thn 73 (0,11) & G n L Tele (0,10)
Efek : Boss GT-8 & JJ Tube Breaker
Ampli : udah dijual, lagi nyari
Gear Lainnya : Samsons wireles.. EV MIC KONDENSOR
Prestasi : Juara 1 Nescafe Get Started 2004
Buku Favorit : Komik2 Jepang, Buya Hamka, Imam Al Ghazalli, dll
Album Favorit : All Nirvana album, all Yngwie Malmsteen album.. Jimi Hendrix.. SRV album... Tower of Power versi live.. Burning Organ (Paul Gilbert).. Cacophony.. All Extreme Album.. All L'Arc~en~Ciel album... Metallica Black Album... Sex Pistol (Neverind The Bollocks).. Slank (SUIT2 HE2X), Michael Jackson the greatest hits... Andy Williams The Greatest Hits.. Slipknot (Iowa), dll

Iman sudah mulai mengenal musik semenjak masih bayi. Saat itu ia sudah sering mendengarkan musik jazz, blues, hingga musik sunda dari keluarganya. Mulai memainkan gitar karena 3 nama besar : Jimi Hendrix, Kurt Cobain, dan Yngwie Malmsteen.

Saat band Funky Kopral mengadakan audisi untuk mencari gitaris, ia kemudian ikut dan terpilih sebagai gitarisnya. Di band itu ia mulai exist dari tahun 2001 awal hingga 2003 akhir. Kemudian setelah keluar dari Funky Kopral, Iman kembali menghubungi temannya, Wima untuk menjalankan konsep band yang pernah ia rencanakan semenjak SMA. Karena sulit mencari vocalis yang cocok, akhirnya Iman lah yang mengambil posisi vocal. Awalnya band ini sempat menjadi spesialis atau band cover untuk Laruku. Kemudian karir mereka mulai menanjak setelah sukses di sebuah kompetisi musik
Selain lihai dalam permainan gitar dan bernyanyi, skill bermain keyboard dan piano Iman juga sangat baik. Selain berperan sebagai gitaris dan vocalis, ia juga menjadi pencipta sebagian besar lagu-lagu di album perdana J-Rock's. Karakter vocal yang kuat, dengan tehnis dan penjiwaan yang matang, range vocal yang lebar memudahkannya mengambil nada2 yang rendah sampai nada2 tinggi, bahkan tehnik falseto yang tetap terjaga artikulasinya
Pokoknya jangan ngasih dia label "vocalis yang (sekedar) bisa main gitar" sebelum liat permainan livenya. ;). Kini Iman menjadi salah satu instruktur di tempat kursus musik Chics dan sering mondar-mandir di Forum Gitaris.com

Sony Ismail Robayani



"Gitaris yang berhasil mengangkat jenis musik Japanese Rock di industri musik Indonesia"

Nama Lengkap : Sony Ismail Robayani
Gaya Permainan : Rock
Band Saat ini : J-Rock's
Pengaruh musikal : L'Arc~en~Ciel, Muse, Alicia Keys, The Beatles, Jimi Hendrix, RHCP, Siti Nurhaliza, Steve Vai
Posisi Dalam Band : Lead Gitaris
Gitar Yang Digunakan : Marlique Deluxe series (Pick Up VR extreme keluaran Tesla Pick Up Korea), PRS.SE Camouflage, Telecaster
Ampli : Head Cabinet Carvin Legacy
Prestasi : Juara 1 Nescafe Get Started 2004

Nama Sony sebenarnya belum sepopuler gitaris-gitaris papan atas Indonesia seperti Eet Sjahranie, Abdee Negara, Jikun, dll. Namun di kalangan fans-fans musik Japanese Rock Indonesia, gitaris satu ini dikenal secara luas karena sedang populer berkat suksesnya penjualan album Topeng Sahabat bersama grupnya, J-RockStar (JRS).

J-Rocks (JRS) memang masih baru dalam industri musik. Nama mereka mencuat setelah menjadi finalis dan akhirnya keluar sebagai juara pertama kontes musik yang diselenggarakan oleh Nescafe. Pada babak grand final JRS berhasil mengalahkan 2 band saingan, B-Five (dari Makassar) dan Cool Khas (dari Jogjakarta). Memang warna musik yang ditawarkan oleh JRS saat itu belum ada di industri musik Indonesia. JRS mengadaptasi musik L'Arc~en~Ciel dan beberapa artis Jepang lainnya. Akhirnya band ini mendapat kontrak rekaman dengan label Aquarius Musik. Album perdana pun di release dengan judul Topeng Sahabat. Album ini melempar hits 'Lepaskan Diriku' sebagai hits jagoannya. Video klipnya pun sudah sering tayang di TV. Hebatnya hits ini mampu bersaing dengan album-album dari band papan atas seperti Padi dan Dewa
Uniknya lagi band ini memiliki pembenci dan penggemar yang cukup loyal. Saya sering menemukan beberapa keluhan dari para penggemar musik-musik Japanese Rock terhadap JRS karena musik yang terdapat di album perdana JRS sangat 'wannabe' dengan musik-musik Laruku. Bahkan dari kostum sampai video klip bisa dibilang sangat mirip. Selain itu JRS dianggap kurang etis karena memakai nama J-Rocks sebagai nama band. Hal itu dianggap mempersulit dan membingungkan orang untuk menyebut J-Rocks (nama band) dengan J-Rock (jenis musik). Beberapa orang di berbagai forum, mailing list, dan friendster bahkan sering menyebut judul lagu-lagu Laruku untuk menyebut judul lagu JRS. Beberapa orang sering menyebut C'est la vie untuk menyebut lagu JRS yang berjudul Ceria, dll
Namun banyak juga yang tadinya mencaci-maki, mendadak jadi bungkam begitu melihat penampilan live J-Rock's. Pasalnya Sony punya skill bermain gitar diatas rata-rata. Dalam sebuah penampilannya di TV, ia dan sang vocalis yang juga gitaris, Iman, bermain sambil sedikit beratraksi dengan memainkan gitar di punggung.

Kesuksesan JRS dipasaran tak lepas dari polesan Bongky (BIP) dan UJI (ex The Brur) yang memproduseri album ini. Kemampuan JRS semakin terasah tajam, aransemen musik mereka juga semakin variatif tanpa menghilangkan gaya khas quartet ini
Anyway, kini makin banyak bermunculan band-band yang beraliran Japanese Rocks setelah munculnya J-Rock's. Hal ini sangat baik untuk variasi jenis musik di Indonesia yang biasanya 'itu-itu saja' (baca: pop mellow). Selain itu JRS juga selalu menampilkan sajian secara visual, sesuai dengan konsep musik-musik Japanese Rocks. Pokoknya band ini memang sangat keren.
Prestasi Sony dengan J-Rock's membuat pabrik gitar Marlique mengendorse nya bersama salah satu gitaris Slank, Ridho.

Swara Wimayoga



Nama Lengkap : Swara Wimayoga
Tanggal Lahir : Jakarta, 29 November 1981
Zodiak : Sagitarius
Gaya Permainan : Rock, Punk, Emo
Band Saat Ini : J-Rocks
Posisi Dalam Band : bassist
Buku Favorit : The Devil and Miss Prym, Dragon Ball, Crayon Shincan, Master Cooking Boy, BreakShot, Da Vinci Code
Film Favorit : LOTR trilogy, Back to The Future Trilogy, Warkop DKI, science fiction,action, horror (not thriller), comedy, romance
Pengaruh Musikal : Queen, Muse, MEW, Biohazard, Avenged Sevenfold, Radiohead, Laruku, Naitomea, Tokyo Jihen, Amusement Parks on Fire, Twelve Tribes, God is an Astronaut, Me First and The Gimme Gimmes, Jaco Pastorius, The Wailers, Rammstein, Voodoo Glow Skulls, etc.
Prestasi : Piano course @ Yamaha Music Indonesia, Juara 1 Nescafe Get Started Band Competition 2004
Pujaan : Brian May, Tetsu Laruku
Instruments : [bass] : G&L tribute 5 strings; [Ampli] : Mesaboogie 400+
Quotes : "Hidup Sehat Banyak Karya"

Anton Rudi Kelces



Nama Lengkap
: Anton Rudi Kelces
Tanggal Lahir : 17 Agustus 1982
Band Saat Ini : J-Rocks
Posisi Dalam Band : Drummer
Prestasi : Drum course @ purwacaraka, Backing vocal for itatara (sony Wonder), Juara Nescafe Get Started Band Competition (2004).

 

Design By:
SkinCorner